Bisnis BYD di Indonesia Alami Penurunan Drastis pada September 2025, Ini Sumber Masalahnya?
Penjualan bisnis BYD di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada bulan September 2025. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penurunan ini terjadi baik pada penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) maupun retail (dari dealer ke konsumen).
Secara wholesales, penurunan mencapai 57,5 persen, dengan distribusi yang hanya mencapai 1.088 unit pada September, dibandingkan 2.562 unit pada Agustus.
Penurunan Penjualan dan Dampaknya pada Bisnis BYD di Indonesia
Penurunan penjualan juga tercermin pada angka penjualan retail BYD, meskipun tidak sebesar penurunan pada wholesales. Pada bulan Agustus, penjualan retail BYD tercatat sebanyak 2.746 unit, namun pada September hanya mencapai 2.036 unit, mengalami penurunan sekitar 25,9 persen.
Meskipun demikian, BYD masih tetap berada di posisi keenam dalam daftar merek mobil terlaris di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 3,6 persen untuk penjualan wholesales dan retail.
Berbeda dengan BYD, pesaing sejenis dari China, Chery justru mencatatkan kenaikan yang signifikan. Penjualan wholesales Chery pada September naik sebesar 78,5 persen, sementara penjualan retailnya meningkat 41,5 persen.
Kenaikan itu menjadikan Chery sebagai salah satu merek dengan performa penjualan terbaik selama periode yang sama.
Meskipun penurunan signifikan terjadi pada September, BYD berhasil mencatatkan distribusi wholesales sebanyak 20.077 unit selama sembilan bulan pertama tahun 2025. Dengan jumlah ini, BYD tetap bertahan di posisi keenam dalam pasar mobil Indonesia, diikuti oleh merek-merek seperti Suzuki.
Secara total, BYD telah menjual 21.314 unit mobil dengan pangsa pasar yang tetap di angka 3,6 persen. Produk-produk BYD, termasuk Seal, Sealion 7, M6, Atto 3, Dolphin, dan Atto 1, masih mendapatkan perhatian di pasar Indonesia meski menghadapi persaingan ketat.
Meskipun mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan pada bulan September 2025, bisnis BYD di Indonesia masih menunjukkan angka yang positif secara keseluruhan. Dengan pangsa pasar 3,6 persen, perusahaan tetap berada di posisi keenam dalam daftar mobil terlaris.
Kenaikan pesaing seperti Chery menunjukkan adanya dinamika pasar yang harus dihadapi oleh BYD, namun perusahaan ini tetap optimis dengan kehadiran produk-produknya yang beragam di pasar Indonesia.
Demikian informasi seputar kondisi bisnis BYD di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.