Bisnis Holywings Sesak Nafas: 12 Outlet di Jakarta Sudah Tutup
Bisnis Holywings tengah menghadapi masa sulit setelah 12 outletnya di Jakarta resmi ditutup akibat masalah perizinan. Penutupan tersebut merupakan pukulan telak di tengah kontroversi promo minuman alkohol gratis bagi pelanggan bernama Muhammad dan Maria, yang menimbulkan reaksi negatif publik dan mengusik citra brand.
Praktisi dan konsultan marketing dari Inventure, Yuswohady menilai reputasi Holywings saat ini sedang terganggu karena terkait isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan). Ia menegaskan, masalah perizinan yang menyebabkan penutupan outlet menambah beban berat bagi bisnis Holywings.
“Kalau satu usaha sudah dilarang karena masalah perizinan, secara brand itu juga berdampak buruk. Ini menunjukkan brand tersebut belum sepenuhnya menjadi bagian dari warga negara yang baik,” ujar Yuswohady pada Selasa (28/6/2022).
Menghadapi krisis ini, Yuswohady memaparkan dua opsi strategis bagi Holywings. Pertama, melakukan rebranding dengan tetap mempertahankan nama Holywings jika brand tersebut masih memiliki nilai positif di mata publik.
Strategi itu memungkinkan Holywings untuk memperbaiki citra tanpa kehilangan kekuatan nama yang sudah dibangun.
Alternatif kedua adalah mengganti nama secara total. Namun, langkah ini bukan tanpa risiko. Membangun brand baru membutuhkan waktu, riset mendalam, dan keberuntungan, karena nama baru harus dimulai dari nol dan tidak selalu langsung berhasil.
Menurut Yuswohady, jika brand Holywings sudah sangat buruk dan tidak layak dipertahankan, maka perubahan nama mungkin menjadi pilihan terakhir yang harus ditempuh.
Dengan segala tantangan yang melanda, masa depan bisnis Holywings kini bergantung pada keputusan strategis yang tepat agar mampu bangkit dan merebut kembali kepercayaan konsumen.
Demikian informasi seputar bisnis Holywings. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.