Harga Obat-obatan di Indonesia Mahal dibandingkan Malaysia, Jokowi Minta Solusi Segera

Harga obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia saat ini tergolong sangat mahal. Kondisi ini membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa geram dan menggelar rapat internal untuk membahas cara menurunkan harga tersebut agar lebih terjangkau bagi masyarakat.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menginginkan harga obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia bisa setara dengan negara tetangga seperti Malaysia. Saat ini, perbedaan harga yang signifikan membuat masyarakat Indonesia harus membayar jauh lebih mahal.

“Harga obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia bisa lebih tinggi hingga tiga sampai lima kali lipat dibandingkan Malaysia,” ujar Budi Gunadi setelah menghadiri rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/7/2024).

Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi telah menginstruksikan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk mencari solusi agar harga obat-obatan dan alat kesehatan dapat ditekan. Budi Gunadi menyebutkan bahwa salah satu fokus utamanya adalah mengidentifikasi dan menghilangkan inefisiensi dalam tata kelola perdagangan sektor kesehatan.

“Kami diminta untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya harga obat-obatan dan alat kesehatan. Ada kemungkinan inefisiensi dalam proses perdagangan, pembelian, dan tata kelola yang menyebabkan biaya menjadi lebih tinggi dari seharusnya,” kata Budi Gunadi.

Rapat lanjutan akan diadakan dalam dua minggu mendatang, setelah kementerian dan lembaga terkait menyelesaikan kajian mendalam mengenai faktor-faktor yang dapat menurunkan harga obat-obatan. Budi Gunadi menekankan pentingnya transparansi dalam proses jual beli dan mengidentifikasi biaya-biaya yang tidak diperlukan.

Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya pengembangan industri kesehatan dalam negeri agar lebih tangguh dan mampu menghadapi krisis di masa mendatang. Menurut Budi Gunadi, perbaikan tata kelola industri dalam negeri menjadi kunci untuk memastikan harga obat-obatan dapat lebih kompetitif dan tidak bergantung pada impor yang mahal.

“Presiden menginginkan agar industri obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri bisa dibangun dengan tata kelola yang baik. Ini penting untuk memastikan bahwa kita siap menghadapi pandemi atau krisis kesehatan lainnya di masa depan,” jelas Budi Gunadi.

Masalah harga obat-obatan yang tinggi ini telah menjadi perhatian serius pemerintah. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengakses obat-obatan dan alat kesehatan dengan harga yang lebih terjangkau, seiring dengan perbaikan dalam industri dan tata kelola sektor kesehatan.

Demikian informasi seputar perbandingan harga obat-obatan di Indonesia dengan Malaysia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.