Peningkatan Daya Saing Ekspor Tuna Indonesia Jadi Langkah Strategis KKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengambil langkah strategis untuk meningkatkan daya saing produk dan ekspor tuna Indonesia di pasar global. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk tidak hanya meningkatkan kuantitas ekspor, tetapi juga nilai tambah dari hasil perikanan.

Menurut Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo menjelaskan tuna merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia. Untuk meningkatkan daya saingnya, KKP fokus pada beberapa strategi kunci.

Pertama, memastikan mutu dan keamanan produk tuna yang dihasilkan. Kedua, pengembangan produk tuna sesuai dengan preferensi konsumen, khususnya produk siap saji (ready to eat). Ketiga, melakukan promosi yang intensif baik di dalam maupun luar negeri.

Selain itu, KKP juga berupaya memahami persyaratan yang diminta oleh negara pembeli serta tarif yang berlaku, agar pelaku usaha dapat mempersiapkan diri secara optimal. Strategi kelima adalah meningkatkan hubungan bilateral melalui perundingan yang produktif antar negara.

Budi Sulistiyo menekankan pentingnya strategi ini untuk menjaga agar produk tuna Indonesia tetap memenuhi standar mutu global dan tidak mengalami penolakan di pasar internasional.

Data menunjukkan bahwa nilai ekspor tuna Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, mencapai US$ 927,13 Juta pada tahun 2023 dengan pertumbuhan rata-rata 6,1% per tahun dalam lima tahun terakhir. Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Timur Tengah, dan Uni Eropa menjadi tujuan utama ekspor komoditas ini.

Tuna Indonesia diekspor dalam berbagai bentuk, seperti fillet, tuna dalam kemasan kedap udara, dan tuna dalam kemasan tidak kedap udara, dengan kontribusi fillet mencapai 39,4% dari total ekspor.

Tentunya, upaya peningkatan daya saing ini juga didukung oleh berbagai kegiatan seperti Indonesia Tuna Investment and Business Forum (ITIBF) 2024, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Tahun Tuna 2024 yang digagas oleh KKP. Acara ini melibatkan berbagai pihak terkait seperti industri pengolahan ikan, perwakilan dagang, serta sektor pendukung lainnya seperti logistik, cold chain system, dan jaringan ritel.

Dengan adanya strategi ini, KKP optimis bahwa ekspor tuna Indonesia akan terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional serta memperluas akses pasar global untuk produk perikanan Indonesia.

Demikian informasi seputar pengembangan ekspor tuna Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.