Kenaikan Signifikan: Realisasi Investasi di Purbalingga Mencapai Rp1,5 Triliun pada 2023

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dengan bangga mengumumkan pencapaian gemilang dalam sektor investasi di Purbalingga. Menurut laporan terbaru yang dirilis, realisasi investasi pada tahun 2023 mencapai puncak tertinggi sebesar Rp1,5 Triliun. Ini menandai peningkatan sebesar 2,36 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Tahun 2021 mencatat realisasi investasi di Purbalingga sebesar Rp1.462 Triliun. Angka ini terus meningkat hingga mencapai Rp1.499 Triliun pada tahun 2022, dan kini, pada tahun 2023, kita mencapai prestasi luar biasa dengan realisasi investasi sebesar Rp1.535 Triliun,” ungkap Bupati Tiwi dalam konferensi pers.

Peningkatan signifikan dalam investasi tidak hanya menjadi cerminan kepercayaan investor terhadap potensi Purbalingga tetapi juga menjadi pendorong utama dalam menggerakkan roda perekonomian di daerah tersebut. Dengan pertumbuhan investasi yang mengesankan, sektor ekonomi di Purbalingga terus mengalami perkembangan yang positif.

Pada tahun 2020, dampak pandemi COVID-19 sempat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi negatif di Purbalingga. Namun, melalui upaya keras, pada tahun 2022, ekonomi mulai pulih dengan pertumbuhan positif sebesar 3,19 persen. Pada tahun 2023, angka pertumbuhan ekonomi bahkan melonjak signifikan mencapai 5,41 persen, melebihi rata-rata capaian provinsi dan nasional yang hanya sebesar 5,31 persen.

Bupati Tiwi juga menyoroti berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Purbalingga. Diantaranya adalah pendorongan terhadap berbagai sektor ekonomi seperti industri pengolahan dan manufaktur, pertanian, perdagangan, jasa, pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif.

“Kami telah meluncurkan berbagai program, termasuk program subsidi bunga sebesar Rp200 Juta untuk mendukung UMKM, bantuan permodalan hibah sebesar Rp2,042 Miliar untuk kelompok usaha, serta kredit murah hasil kerjasama BUMD Perbankan dan pelatihan UMKM. Semua ini bertujuan untuk menciptakan kemitraan yang kokoh, mengembangkan potensi lokal, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif,” tambah Bupati Tiwi.

Untuk mendukung pengembangan ekonomi rakyat, pemerintah juga telah membangun berbagai fasilitas seperti pengembangan kawasan Purbalingga Food Center (PFC), revitalisasi pasar kabupaten, dan mempermudah proses perizinan untuk menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di Purbalingga.

Tak hanya itu, sektor pertanian juga mendapatkan perhatian serius dengan pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani serta fasilitasi Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) sebagai langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Purbalingga.

Dengan pencapaian gemilang dalam realisasi investasi di Purbalingga dan berbagai upaya nyata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Purbalingga terus menunjukkan komitmennya dalam menjadi lokomotif pembangunan di tingkat lokal serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan untuk masyarakatnya.

Demikian informasi seputar perkembangan investasi di Purbalingga. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.