Penyaluran Kredit BNI Capai Rp727 Triliun, Tumbuh 11,7% pada Semester I 2024

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan kinerja gemilang dalam penyaluran kredit BNI sepanjang semester pertama 2024. Hingga Juni 2024, BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp727 triliun, naik 11,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini terutama didorong oleh tiga sektor utama yaitu perdagangan, energi, dan manufaktur.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengungkapkan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari akselerasi yang dilakukan pada kuartal kedua tahun 2024.

“Kinerja kredit mengalami akselerasi di kuartal II sehingga BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit per Juni 2024 sebesar 11,7% YoY menjadi Rp727 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers virtual pada Kamis (22/8).

Royke menambahkan bahwa pertumbuhan penyaluran kredit BNI ini tidak lepas dari kebijakan ekspansi yang berhati-hati, terutama di segmen korporasi blue chip, baik di sektor swasta maupun BUMN. Selain itu, segmen kredit consumer dan anak perusahaan juga memberikan kontribusi yang signifikan.

Keberhasilan ini turut didukung oleh stabilitas perekonomian nasional dan insentif dari Bank Indonesia yang memberikan pelonggaran kewajiban giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang menyalurkan kredit ke sektor tertentu.

Sepanjang semester pertama 2024, penyaluran kredit BNI mencapai Rp171 triliun, atau meningkat 48% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Fokus utama ekspansi kredit BNI adalah pada debitur top tier di berbagai industri, yang mendorong pertumbuhan kredit di segmen lainnya, seperti consumer yang tumbuh 15,1% YoY.

Pertumbuhan ini juga berimbas positif pada kualitas aset Bank Negara Indonesia. Rasio Non-Performing Loan (NPL) turun menjadi 2% pada Juni 2024, dibandingkan 2,5% pada periode yang sama tahun lalu.

“Meskipun indikator kualitas aset membaik, kami tetap menjaga pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko di masa mendatang,” kata Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini.

Secara keseluruhan, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp10,7 triliun pada semester I 2024, tumbuh 3,8% YoY. Royke menegaskan komitmen BNI untuk menjaga momentum positif ini hingga akhir tahun dengan tetap fokus pada segmen korporasi dan potensi peningkatan kondisi likuiditas di semester kedua 2024.

Demikian informasi seputar penyaluran kredit BNI semester pertama 2024. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.