Harga Beras di Indonesia Mahal: Rantai Pasok dan Biaya Distribusi Jadi Alasan?

Harga beras di Indonesia terus menjadi sorotan publik, terutama setelah pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait anggapan bahwa harga beras di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Jokowi meminta masyarakat untuk melihat lebih cermat perhitungan harga beras impor yang menggunakan skema Free on Board (FOB).

Berdasarkan skema tersebut, harga beras mencapai US$530-600 per ton, setara dengan Rp8-9 juta per ton, belum termasuk biaya distribusi. Presiden Jokowi menekankan bahwa dalam skema FOB, Indonesia sebagai importir wajib menanggung biaya distribusi atau cost freight yang mencapai US$40 per ton atau sekitar Rp606 ribu per ton.

Dengan demikian, total harga beras impor yang sampai ke konsumen Indonesia dapat mencapai Rp8.600-9.600 per kilogram. Hal ini diungkapkan Presiden saat kunjungan kerja di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Impor beras menjadi langkah strategis yang diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pada tahun 2023, Indonesia mengimpor hingga 3 juta ton beras, dan untuk tahun 2024, kuota impor ditetapkan sebesar 3,6 juta ton.

Meski begitu, harga beras tetap melambung tinggi, menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi.

Salah satu isu utama yang disoroti Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso, adalah rantai pasok yang sangat panjang. Panjangnya rantai pasok ini berdampak pada tingginya harga beras di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa petani sering kesulitan mendapatkan pupuk dan bibit unggul, sehingga produktivitas mereka terganggu.

Di sisi lain, setelah panen, banyak makelar yang turut mengambil bagian dalam distribusi beras, yang semakin memperpanjang rantai pasok dan menaikkan harga. Sutarto menambahkan, meskipun harga beras di Indonesia tinggi, itu bukan yang tertinggi di ASEAN. Singapura menempati posisi tertinggi dalam hal harga beras.

Dengan rantai pasok yang panjang dan biaya distribusi yang signifikan, tantangan dalam menstabilkan harga beras di Indonesia terus berlanjut. Pemerintah perlu mengambil langkah konkret untuk memotong rantai pasok dan meningkatkan produktivitas petani agar harga beras dapat lebih terkendali.

Demikian informasi seputar mahalnya harga beras di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.