Penutupan Toko The Body Shop: Analisis Dampak Ekonomi dan Strategi Bisnis
Perusahaan kosmetik dan produk perawatan tubuh terkemuka, The Body Shop telah mengumumkan penutupan seluruh toko fisiknya di Amerika Serikat (AS) pada tanggal 1 Maret 2024. Langkah ini tidak hanya berlaku di AS, tetapi juga berdampak pada belasan gerai perusahaan di Kanada. Keputusan manajemen untuk menutup toko-toko ini tidak diambil tanpa pertimbangan yang matang.
Dalam situasi ekonomi yang masih tidak pasti, perusahaan ritel seperti The Body Shop dihadapkan pada tantangan serius, terutama dengan meningkatnya tingkat inflasi. Lonjakan harga barang-barang telah menyebabkan konsumen kelas menengah, yang merupakan target pasar utama perusahaan, mengurangi konsumsi mereka.
Menurut laporan awal tahun 2023 dari Natura, pemilik The Body Shop, perusahaan ini telah menghadapi penurunan penjualan yang signifikan sebesar 13,5 persen dari tahun ke tahun pada tahun 2022. Tahun tersebut dianggap sebagai tahun yang sulit bagi merek tersebut, menurut pernyataan resmi perusahaan.
Natura juga mencatat bahwa saluran penjualan langsung ke konsumen, yang sebelumnya mengalami peningkatan selama periode pandemi, kini kembali ke level yang lebih normal. Hal ini berdampak negatif terhadap penjualan produk The Body Shop.
The Body Shop yang dikenal dengan komitmennya terhadap produk alami, berkelanjutan, dan bebas kekejaman, telah menjadi salah satu pionir bisnis dalam melarang pengujian pada hewan untuk banyak produknya. Didirikan pada tahun 1976 di Inggris oleh aktivis hak asasi manusia dan lingkungan, Anita Roddick, perusahaan ini mendapatkan sertifikasi sebagai “B Corp” pada tahun 2019, menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan kesadaran lingkungan.
Meskipun The Body Shop telah meluaskan jangkauannya hingga lebih dari 2.500 lokasi ritel di lebih dari 80 negara, serta menyediakan layanan pembelian online di lebih dari 60 pasar, keputusan untuk menutup toko-toko di AS dan Kanada menunjukkan dampak yang signifikan dari kondisi ekonomi yang sulit.
Sejarah kepemilikan The Body Shop juga mencerminkan perjalanan yang berliku. Dibeli oleh L’OrĂ©al pada tahun 2006 dengan harga lebih dari US$1 miliar, kemudian dijual ke perusahaan Brasil Natura seharga US$1 miliar pada tahun 2017. Dan pada akhir tahun lalu, perusahaan ini berpindah tangan lagi ke grup manajemen aset Aurelius sekitar US$266 juta.
Penutupan toko-toko di AS dan Kanada mungkin merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sedang dihadapi perusahaan. Namun, tetap menjadi pertanyaan bagaimana The Body Shop akan terus beradaptasi dan mempertahankan warisan komitmennya terhadap produk yang ramah lingkungan dan beretika di masa yang akan datang.
Demikian informasi seputar penutupan The Body Shop di Kanada dan Amerika Serikat. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Alienslatest.Org.